SE SERING MUKIN LAH MAMPIR KE BLOG INI

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 05 April 2023

Minggu, 05 Maret 2023

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

sumber: kaltimtoday.co Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa selama setahun penuh. Satu hari berpuasa, kita akan mendapatkan pahala dengan bobot seperti berpuasa selama 10 hari. Jika kita rutin melaksanakan puasa ayyamul bidh, kita akan mendapatkan pintu khusus di surga kelak yang disebut Ar-Rayyan.

Dahsyat Nya Wakaf Air

sumber: sedekahair.org Air adalah kebutuhan utama. Air adalah sumber kehidupan. Dengan air, tumbuh pepohonan, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya,….” (azzumar:39) Sedemikian pentingnya air bagi kehidupan, memberikan akses air kepada makhluk Allah SWT sama saja dengan memberikan kehidupan kepadanya. Balasan atas hal ini sangat besar, karena asas manfaat yang sangat vital. SEDEKAH AIR JALAN MENUJU SURGA Dalam suatu hadits dinyatakan bahwa sedekah air menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan pengampunan Allah SWT dan akhirnya mendapatkan surga. Walaupun sedekah air itu diberikan bukan kepada manusia melainkan “hanya” kepada binatang. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Kali tertentu ada seorang laki-laki yang berjalan. Di tengah perjalannya ia kehausan, ia menemukan sebuah sumur maka iapun turun ke dalamnya dan meminumnya. Kemudian ia keluar, tiba-tiba ada seekor anjing yang menjilat-jilat tanah karena kehausan, lantas orang itu berkata: ‘Anjing ini benar-benar kehausan sebagaimana diriku.’ Kemudian ia turun lagi dan mengisi sepatunya dengan air sampai penuh, kemudian ia menggigit sepatunya dan naik ke atas lalu ia memberinya minum. Allah memuji perbuatan orang itu karena menolong anjing dan Allah mengampuni dosanya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah menolong binatang juga memperolah pahala?” Beliau menjawab: “Menolong setiap makhluk yang mempunyai limpa itu mendapatkan pahala.” (HR Bukhari dan Muslim) Dalam suatu kesempatan, Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (Shahih Abu Daud). Satu hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah nilai keikhlasan. Pemuda ini di gurun pasir sendirian, hanya ada dia, tidak ada yang melihat dan ia menolong binatang yang tidak dapat mengucapkan terimakasih. Artinya ia terhindar dari riya atau sum’ah. Ia ikhlas dalam memberikan minum kepada anjing itu dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT. Air sangat penting bagi makhluk Allah SWT, namun ada saja saatnya beberapa dari kita memiliki keterbatasan dalam mengakses air. Membantu orang dalam meningkatkan akses kepada air, menolong orang itu termasuk sedekah. Dikatakan bahwa membantu orang yang sangat membutuhkan bantuan itu termasuk sedekah. Dari Abu Musa ra. dari Nabi SAW beliau bersabda: “Setiap orang Islam itu wajib bersedekah.” Salah seorang sahabat bertanya: “Bagaimana jika ia tidak mempunyai apa-apa ?” Beliau menjawab: “Hendaklah ia berbuat dengan kedua tangannya, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan bagi dirinya dan dapat pula untuk di sedekahkan!” Ia bertanya: “Bagaimana seandainya ia tidak mampu untuk berbuat seperti itu?” Beliau menjawab: “Hendaklah ia membantu orang yang sangat membutuhkan bantuannya!” Ia bertanya Iagi: “Bagaimana seandainya ia tidak mampu memberi bantuan?” Beliau menjawab: “Hendaknya ia menyuruh orang untuk berbuat baik!” Ia bertanya lagi: “Bagaimana seandainya ia juga tidak mampu untuk berbuat seperti itu?” Beliau menjawab: “Hendaklah ia mencegah dirinya dari perbuatan keji, karena mencegah dirinya dari perbuatan keji termasuk sedekah!” (HR. Muslim) Jangankan memberikan bantuan yang sifatnya krusial, kadang yang menurut kita amalan kecil saja bisa menjadi jalan kita mendapatkan surga. Dari Abu Hurairah ra., Nabi SAW bersabda: “Kulihat ada seseorang yang bersenang-senang di dalam surga disebabkan ia memotong dahan yang berada di tengan jalan karena mengganggu kaum muslimin yang lewat. (HR. Bukhari) SEDEKAH AIR PAHALANYA TERUS MENGALIR Umur umat nabi muhammad SAW hanya berkisar pada umur 60-70an tahun. Hanya sebentar dibandingkan dengan umat-umat sebelumnya, yang sampai ratusan bahkan ribuan tahun. Amal umat-umat sebelumnya panjang. Oleh karena itu, kita perlu mensiasati amal-amal kita agar terus berumur panjang walaupun kita telah meninggal dunia. Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga macam, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dapat diambill manfaatnya, atau anak saleh yang mau mendoakannya.” (HR. Muslim) Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa sayidina utsman pernah membeli sumur dari seorang yahudi dan menyedekahkannya kepada kaum muslimin. Ajaibnya, sedekah beliau masih ada hingga saat ini. Pahalanya masih terus mengalir, dari tanah tempat sumur itu berada dijadikan hotel yang juga dimilikinya hingga saat ini. selengkapnya baca di sini rekening utsman Sedekah air, sangat dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk disampaikan kepada orang tua kita yang telah meninggal. Dari Anas : Sesungguhnya Sa’id Ubadah datang kepada Nabi SAW, lalu ia berkata : Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, tetapi beliau tidak memberiku wasiat. Apakah bermanfaat bagi dirinya kalau aku mengeluarkan sedekah atas namanya? Nabi bersabda : “ Ya. Dan hendaklah engkau memberikan sedekah dengan air .” ( HR Thabrani) Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dari Sa’id bin Ubadah sendiri : Ia berkata : Wahai Rasulullah , ibuku telah meninggal, maka sedekah apakah yang lebih baik? Sabdanya : “ Air.” Lalu dia menggali sebuah telaga dan katanya : “ Telaga ini adalah untuk Ibu Sa’id .” ( HR Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hiban ) Selama air itu dimanfaatkan oleh makhlukNya, maka selama itu pula pahala akan mengalir untuknya hingga hari kiamat. Hal ini analog dengan hadits berikut. Dari Jabir ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Seorang muslim yang menanam tanaman, kemudian ia makan dari hasil tanaman itu termasuk sedekah baginya, juga bila hasil tanaman itu dicuri atau diambil orang, maka ia termasuk sedekah baginya.” (HR. Muslim) Dalam riwayat lain disebutkan: “Seorang muslim yang menanam tanaman atau menabur benih kemudian hasil tanamannya itu dimakan oleh manusia, binatang, maupun sesuatu yang lain, maka semua itu merupakan sedekah baginya sampai hari kiamat.”

Dzikir Pagi / Bacaan Dzikir Pagi

┏━━๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ━━┓ *DZIKIR PAGI* ┗━━๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ━━┛ ➡ *BACAAN DZIKIR PAGI* *ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†َ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ุงู„ุฑَّุฌِูŠْู…ِ* *A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim* Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.” ➡ *1. Membaca Ayat Kursi (1x)* ุงู„ู„ّٰู‡ُ ู„َุงۤ ุงِู„ٰู‡َ ุงِู„َّุง ู‡ُูˆَ ุงู„ْุญَู€ูŠُّ ุงู„ْู‚َูŠُّูˆْู…ُ ۚ ู„َุง ุชَุฃْุฎُุฐُู‡ٗ ุณِู†َุฉٌ ูˆَّู„َุง ู†َูˆْู…ٌ ۗ ู„َู‡ٗ ู…َุง ูِู‰ ุงู„ุณَّู…ٰูˆٰุชِ ูˆَู…َุง ูِู‰ ุงู„ْุงَ ุฑْุถِ ۗ ู…َู†ْ ุฐَุง ุงู„َّุฐِูŠْ ูŠَุดْูَุนُ ุนِู†ْุฏَู‡ٗۤ ุงِู„َّุง ุจِุงِ ุฐْู†ِู‡ٖ ۗ ูŠَุนْู„َู…ُ ู…َุง ุจَูŠْู†َ ุงَูŠْุฏِูŠْู‡ِู…ْ ูˆَู…َุง ุฎَู„ْูَู‡ُู…ْ ۚ ูˆَู„َุง ูŠُุญِูŠْุทُูˆْู†َ ุจِุดَูŠْุกٍ ู…ِّู†ْ ุนِู„ْู…ِู‡ٖۤ ุงِู„َّุง ุจِู…َุง ุดَุขุกَ ۚ ูˆَุณِุนَ ูƒُุฑْุณِูŠُّู‡ُ ุงู„ุณَّู…ٰูˆٰุชِ ูˆَุง ู„ْุงَ ุฑْุถَ ۚ ูˆَู„َุง ูŠَู€ู€ุฆُูˆْุฏُู‡ٗ ุญِูْุธُู‡ُู…َุง ۚ ูˆَ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุนَู„ِูŠُّ ุงู„ْุนَุธِูŠْู…ُ *AYAT KURSI* *allฤhu lฤ ilฤha illฤ huw, al-แธฅayyul-qayyแปฅm, lฤ ta`khuลผuhแปฅ sinatuw wa lฤ na`แปฅm, lahแปฅ mฤ fis-samฤwฤti wa mฤ fil-arแธ, man ลผallaลผฤซ yasyfa'u 'indahลซ illฤ bi`iลผnih, ya'lamu mฤ baina aidฤซhim wa mฤ khalfahum, wa lฤ yuแธฅฤซแนญแปฅna bisyai`im min 'ilmihฤซ illฤ bimฤ syฤ`, wasi'a kursiyyuhus-samฤwฤti wal-arแธ, wa lฤ ya`แปฅduhแปฅ แธฅifแบ“uhumฤ, wa huwal-'aliyyul-'aแบ“ฤซm.* “Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Al-Baqarah: 255) [1] ➡ *2. Membaca Surat Al-Ikhlas (3x)* ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ ู‚ُู„ْ ู‡ُูˆَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฃَุญَุฏٌ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ุตَّู…َุฏُ ู„َู…ْ ูŠَู„ِุฏْ ูˆَู„َู…ْ ูŠُูˆู„َุฏْ ูˆَู„َู…ْ ูŠَูƒُู† ู„َّู‡ُ ูƒُูُูˆًุง ุฃَุญَุฏٌ “Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.” [2] ➡ Membaca Surat Al-Falaq (Dibaca Pagi dan Sore 3x) ```ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ ู‚ُู„ْ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِุฑَุจِّ ุงู„ْูَู„َู‚ِ ู…ِู† ุดَุฑِّ ู…َุง ุฎَู„َู‚َ ูˆَู…ِู† ุดَุฑِّ ุบَุงุณِู‚ٍ ุฅِุฐَุง ูˆَู‚َุจَ ูˆَู…ِู† ุดَุฑِّ ุงู„ู†َّูَّุงุซَุงุชِ ูِูŠ ุงู„ْุนُู‚َุฏِ ูˆَู…ِู† ุดَุฑِّ ุญَุงุณِุฏٍ ุฅِุฐَุง ุญَุณَุฏَ``` "Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai (waktu) Shubuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Serta dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”‘ (QS. Al-Falaq: 1-5). (Dibaca pagi dan sore 3x). [3] ➡ *4. Membaca Surat An-Naas (3x)* ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ ู‚ُู„ْ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِุฑَุจِّ ุงู„ู†َّุงุณِ ู…َู„ِูƒِ ุงู„ู†َّุงุณِ ุฅِู„َู‡ِ ุงู„ู†َّุงุณِ ู…ِู† ุดَุฑِّ ุงู„ْูˆَุณْูˆَุงุณِ ุงู„ْุฎَู†َّุงุณِ ุงู„َّุฐِูŠ ูŠُูˆَุณْูˆِุณُ ูِูŠ ุตُุฏُูˆุฑِ ุงู„ู†َّุงุณِ ู…ِู†َ ุงู„ْุฌِู†َّุฉِ ูˆَ ุงู„ู†َّุงุณِ “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.” [4] ➡ *5. Membaca (1x)* : ุฃَุตْุจَุญْู†َุง ูˆَุฃَุตْุจَุญَ ุงู„ْู…ُู„ْูƒُ ู„ِู„َّู‡ِ، ูˆَุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ، ู„ุงَ ุฅِู„َู€ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„ุงَ ุดَุฑِูŠْูƒَ ู„َู‡ُ، ู„َู‡ُ ุงู„ْู…ُู„ْูƒُ ูˆَู„َู‡ُ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ูˆَู‡ُูˆَ ุนَู„َู‰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ู‚َุฏِูŠْุฑُ. ุฑَุจِّ ุฃَุณْุฃَู„ُูƒَ ุฎَูŠْุฑَ ู…َุง ูِูŠْ ู‡َุฐَุง ุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ูˆَุฎَูŠْุฑَ ู…َุง ุจَุนْุฏَู‡ُ، ูˆَุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†ْ ุดَุฑِّ ู…َุง ูِูŠْ ู‡َุฐَุง ุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ูˆَุดَุฑِّ ู…َุง ุจَุนْุฏَู‡ُ، ุฑَุจِّ ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ْูƒَุณَู„ِ ูˆَุณُูˆْุกِ ุงู„ْูƒِุจَุฑِ، ุฑَุจِّ ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†ْ ุนَุฐَุงุจٍ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ ูˆَุนَุฐَุงุจٍ ูِูŠ ุงู„ْู‚َุจْุฑِ. *Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.* “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.” [5] ➡ *6. Membaca (1x)* : ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุจِูƒَ ุฃَุตْุจَุญْู†َุง، ูˆَุจِูƒَ ุฃَู…ْุณَูŠْู†َุง، ูˆَุจِูƒَ ู†َุญْูŠَุง، ูˆَุจِูƒَ ู†َู…ُูˆْุชُ ูˆَุฅِู„َูŠْูƒَ ุงู„ู†ُّุดُูˆْุฑُ *Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.* “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).” [6] ➡ *7. Membaca Sayyidul Istighfar (1x)* ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَู†ْุชَ ุฑَุจِّูŠْ ู„ุงَ ุฅِู„َู€ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْุชَ، ุฎَู„َู‚ْุชَู†ِูŠْ ูˆَุฃَู†َุง ุนَุจْุฏُูƒَ، ูˆَุฃَู†َุง ุนَู„َู‰ ุนَู‡ْุฏِูƒَ ูˆَูˆَุนْุฏِูƒَ ู…َุง ุงุณْุชَุทَุนْุชُ، ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†ْ ุดَุฑِّ ู…َุง ุตَู†َุนْุชُ، ุฃَุจُูˆْุกُ ู„َูƒَ ุจِู†ِุนْู…َุชِูƒَ ุนَู„َูŠَّ، ูˆَุฃَุจُูˆْุกُ ุจِุฐَู†ْุจِูŠْ ูَุงุบْูِุฑْ ู„ِูŠْ ูَุฅِู†َّู‡ُ ู„ุงَ ูŠَุบْูِุฑُ ุงู„ุฐُّู†ُูˆْุจَ ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْุชَ *Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa u laka abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.* “Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.” [7] ➡ *8. Membaca (3x)* : ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุนَุงูِู†ِูŠْ ูِูŠْ ุจَุฏَู†ِูŠْ، ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุนَุงูِู†ِูŠْ ูِูŠْ ุณَู…ْุนِูŠْ، ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุนَุงูِู†ِูŠْ ูِูŠْ ุจَุตَุฑِูŠْ، ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْุชَ. ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّูŠْ ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ْูƒُูْุฑِ ูˆَุงู„ْูَู‚ْุฑِ، ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّูŠْ ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†ْ ุนَุฐَุงุจِ ุงู„ْู‚َุจْุฑِ، ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْุชَ ALLAHUMMA ‘AFINI FII BADANII, ALLAHUMMA ‘AFINI FII SAM’II, ALLAHUMMA ‘AFINII FII BASHARII, LAA ILAAHA ILLA ANTA ALLAHUMMA INNII A’UDZU BIKA MINAL KUFRI WAL FAQRI, ALLAHUMMA INNII A’UDZUBIKA MIN ‘ADZABIL QABRI, LAA ILAAHA ILLA ANTA “Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.” [8] ➡ *9. Membaca (1x)* : ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّูŠْ ุฃَุณْุฃَู„ُูƒَ ุงู„ْุนَูْูˆَ ูˆَุงู„ْุนَุงูِูŠَุฉَ ูِูŠ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูˆَุงْู„ุขุฎِุฑَุฉِ، ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّูŠْ ุฃَุณْุฃَู„ُูƒَ ุงู„ْุนَูْูˆَ ูˆَุงู„ْุนَุงูِูŠَุฉَ ูِูŠ ุฏِูŠْู†ِูŠْ ูˆَุฏُู†ْูŠَุงูŠَ ูˆَุฃَู‡ْู„ِูŠْ ูˆَู…َุงู„ِูŠْ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุณْุชُุฑْ ุนَูˆْุฑَุงุชِู‰ ูˆَุขู…ِู†ْ ุฑَูˆْุนَุงุชِู‰. ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุญْูَุธْู†ِูŠْ ู…ِู†ْ ุจَูŠْู†ِ ูŠَุฏَูŠَّ، ูˆَู…ِู†ْ ุฎَู„ْูِูŠْ، ูˆَุนَู†ْ ูŠَู…ِูŠْู†ِูŠْ ูˆَุนَู†ْ ุดِู…َุงู„ِูŠْ، ูˆَู…ِู†ْ ูَูˆْู‚ِูŠْ، ูˆَุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِุนَุธَู…َุชِูƒَ ุฃَู†ْ ุฃُุบْุชَุงู„َ ู…ِู†ْ ุชَุญْุชِูŠْ *Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahumah fadni min bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.* “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).” [9] ➡ *10. Membaca (1x)* : ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุนَุงู„ِู…َ ุงู„ْุบَูŠْุจِ ูˆَุงู„ุดَّู‡َุงุฏَุฉِ ูَุงุทِุฑَ ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชِ ูˆَุงْู„ุฃَุฑْุถِ، ุฑَุจَّ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ูˆَู…َู„ِูŠْูƒَู‡ُ، ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„َู€ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†ْุชَ، ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†ْ ุดَุฑِّ ู†َูْุณِูŠْ، ูˆَู…ِู†ْ ุดَุฑِّ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ูˆَุดِุฑْูƒِู‡ِ، ูˆَุฃَู†ْ ุฃَู‚ْุชَุฑِูَ ุนَู„َู‰ ู†َูْุณِูŠْ ุณُูˆْุกًุง ุฃَูˆْ ุฃَุฌُุฑُّู‡ُ ุฅِู„َู‰ ู…ُุณْู„ِู…ٍ *Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.* “Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.” [10] ➡ *11. Membaca (3x)* : ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„َّุฐِูŠ ู„ุงَ ูŠَุถُุฑُّ ู…َุนَ ุงุณْู…ِู‡ِ ุดَูŠْุกٌ ูِูŠ ุงْู„ุฃَุฑْุถِ ูˆَู„ุงَ ูِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ุณَّู…ِูŠْุนُ ุงู„ْุนَู„ِูŠْู…ُ *Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.* “Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Maha mengetahui.” [11] ➡ *12. Membaca (3x)* : ุฑَุถِูŠْุชُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ุฑَุจًّุง، ูˆَุจِุงْู„ุฅِุณْู„ุงَู…ِ ุฏِูŠْู†ًุง، ูˆَุจِู…ُุญَู…َّุฏٍ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู†َุจِูŠًّุง *Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.* “Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad ุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).” [12] ➡ *13. Membaca (1x)* : ูŠَุง ุญَูŠُّ ูŠَุง ู‚َูŠُّูˆْู…ُ ุจِุฑَุญْู…َุชِูƒَ ุฃَุณْุชَุบِูŠْุซُ، ูˆَุฃَุตْู„ِุญْ ู„ِูŠْ ุดَุฃْู†ِูŠْ ูƒُู„َّู‡ُ ูˆَู„ุงَ ุชَูƒِู„ْู†ِูŠْ ุฅِู„َู‰ ู†َูْุณِูŠْ ุทَุฑْูَุฉَ ุนَูŠْู†ٍ *Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin* “Wahai Rabb Yang Mahahidup, Wahai Rabb Yang Mahaberdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala keadaan dan urusanku dan jangan Engkau serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” [13] ➡ *14. Membaca (1x)* : ุฃَุตْุจَุญْู†َุง ุนَู„َู‰ ูِุทْุฑَุฉِ ุงْู„ุฅِุณْู„ุงَู…ِ ูˆَุนَู„َู‰ ูƒَู„ِู…َุฉِ ุงْู„ุฅِุฎْู„ุงَุตِ، ูˆَุนَู„َู‰ ุฏِูŠْู†ِ ู†َุจِูŠِّู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ، ูˆَุนَู„َู‰ ู…ِู„َّุฉِ ุฃَุจِูŠْู†َุง ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ، ุญَู†ِูŠْูًุง ู…ُุณْู„ِู…ًุง ูˆَู…َุง ูƒَุงู†َ ู…ِู†َ ุงู„ْู…ُุดْุฑِูƒِูŠْู†َ *Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin* “Di waktu pagi kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad ุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” [14] ➡ *15. Membaca (1x atau 10x atau 100x)* : ู„ุงَ ุฅِู„َู€ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„ุงَ ุดَุฑِูŠْูƒَ ู„َู‡ُ، ู„َู‡ُ ุงู„ْู…ُู„ْูƒُ ูˆَู„َู‡ُ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ูˆَู‡ُูˆَ ุนَู„َู‰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ู‚َุฏِูŠْุฑُ. *Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.* “Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” [15],[16],[17] ➡ *16. Membaca (3x)* : ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจِุญَู…ْุฏِู‡ِ: ุนَุฏَุฏَ ุฎَู„ْู‚ِู‡ِ، ูˆَุฑِุถَุง ู†َูْุณِู‡ِ، ูˆَุฒِู†َุฉَ ุนَุฑْุดِู‡ِ ูˆَู…ِุฏَุงุฏَ ูƒَู„ِู…َุงุชِู‡ِ *Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.* “Mahasuci Allah, aku memuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, Mahasuci Allah sesuai ke-ridhaan-Nya, Mahasuci seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan Mahasuci sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya.” [18] ➡ *17. Membaca (1x)* : ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّูŠْ ุฃَุณْุฃَู„ُูƒَ ุนِู„ْู…ًุง ู†َุงูِุนًุง، ูˆَุฑِุฒْู‚ًุง ุทَูŠِّุจًุง، ูˆَุนَู…َู„ุงً ู…ُุชَู‚َุจَّู„ุงً *Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.* “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang diterima.” [19] ➡ *18. Membaca (100x)* : ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจِุญَู…ْุฏِู‡ِ *Subhanallah wa bi-hamdih.* “Mahasuci Allah, aku memuji-Nya.” [20] ➡ *19. Membaca (100x pagi atau sore)* : ุฃَุณْุชَุบْูِุฑُ ุงู„ู„ู‡َ ูˆَุฃَุชُูˆْุจُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ *Astagh-firullah wa atuubu ilaih.* “Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.” [21] _____ _Fote Note:_ [1] Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga pagi hari.” (HR. Al-Hakim (1/562), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/418, no. 662), shahih). [2] HR. Abu Dawud (no. 5082), an-Nasa-i (VIII/250) dan at-Tirmidzi (no. 3575), Ahmad (V/312), Shahiih at-Tirmidzi (no. 2829), Tuhfatul Ahwadzi (no. 3646), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/411, no. 649), hasan shahih. [3] Ibid. [4] “Barangsiapa membaca tiga surat tersebut setiap pagi dan sore hari, maka (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu”. Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan. HR. Abu Dawud (no. 5082), Shahiih Abu Dawud (no. 4241), Annasa-i (VIII 250) dan At-Tirmizi (no. 3575), At-Tarmidzi berkata “Hadits ini hasan shahih”. Ahmad (V/312), dari Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu. Shahiih at-Tirmidzi (no. 2829), Tuhfatul Ahwadzi (no. 3646), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/411 no. 649), hasan shahih. [5] HR. Muslim (no. 2723), Abu Dawud (no. 5071), dan at-Tirmidzi (3390), shahih dari Abdullah Ibnu Mas’ud. [6] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1199, lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no. 5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Shahiih al-Adabil Mufrad no. 911, shahih. Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 262. [7] “Barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Surga.” (HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280) dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu. [8] HR. Al-Bukhari dalam Shahiib al-Adabil Mufrad no. 701, Abu Dawud no. 5090, Ahmad V/42, hasan. Lihat Shahiih Al-Adabil Mufrad no.539 [9] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1200, Abu Dawud no. 5074, An-Nasa-i VIII / 282, Ibnu Majah no. 3871, al-Hakim 1/517-518, dan lainnya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumaa. Lihat Shahiih al-Adabul Mufrad no. 912, shahih [10] Nabi ุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ “Ucapkanlah pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur.” HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad 1202, at-Tirmidzi no.3392 dan Abu Daud no. 5067,Lihat Shahih At- Tirmidzi no. 2798, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 914, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2753 [11] “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.” HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088,Ibnu Majah no. 3869, al-Hakim 1/514, Dan Ahmad no. 446 dan 474, Tahqiq Ahmad Syakir. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih Ibni Majah no. 3120, al-Hakim 1/513, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 513, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 655, sanad-nya shahih. [12] “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat.” HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan. Lihat Shahiih At Targhiib wat Tarhiib I/415 no. 657, Shahiih At Targhiib wat Tarhiib al-Waabilish Shayyib hal. 170, Zaadul Ma’aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686. [13] HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro 381: 570, Al Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227 [14] HR. Ahmad III/406, 407, ad-Darimi II/292 dan Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wol Lailah no. 34, Misykaatul Mashaabiih no. 2415, Shahiihal-Jaami’ish Shaghiir no. 4674, shahih [15] HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, dari Ab ‘Ayyasy Azzurraqy radhiyallahu ‘anhu, Shahiih Jaami’ish Shaghiir no. 6418, Misykaatul Mashaabiih no. 2395, Shahiih at-Targhiib 1/414 no. 656, shahih. [16] HR. An-Nasa-i dalam 'Amalul wal Lailah (no. 24), Ahmad (V/420), dari Abu Ayyun al-Anshari. Lihat Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah (no. 113 dan 114) dan Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (I/416, no. 660), shahih. [17] “Barangsiapa membacanya sebanyak 100x dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.” HR. Al-Bukhari no. 3293 dan 6403, Muslim IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah no. 3798, dari Sahabat Abu Hurairah ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡. Penjelasan: Dalam riwayat an-Nasa-i (‘Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75 dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dengan lafadz: “Barangsiapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore Hari.”… Jadi, dzikir ini dibaca 100x diwaktu pagi dan 100x diwaktu sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762 [18] HR. Muslim no. 2726. Syarah Muslim XVII/44. Dari Juwairiyah binti al- Harits radhiyallahu ‘anhuma [19] HR. Ibnu Majah no. 925, Shahiih Ibni Majah 1/152 no. 753 Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 54,110, dan Ahmad VI / 294, 305, 318, 322. Dari Ummu Salamah, shahih. [20] HR. Muslim no. 2691 dan no. 2692, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Syarah Muslim XVII / 17-18, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 653. Jumlah yang terbanyak dari dzikir-dzikir Nabi adalah seratus diwaktu pagi dan seratus diwaktu sore. Adapun riwayat yang menyebutkan sampai seribu adalah munkar, karena haditsnya dha’if. (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha-’iifah no. 5296). [21] HR. Al-Bukhari/ Fat-hul Baari XI/101 dan Muslim no.2702 ุนَู†ِ ุงุจْู†ِ ุนُู…َุฑَ ู‚َุงู„َ:ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆ ู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… : ูŠَุงุงَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุณُ، ุชُูˆุจُูˆุงุฅِู„َูŠْ ุงู„ู„ู‡ِ. ูَุฅِู†ِّูŠْ ุงَุชُูˆุจُ ูِูŠْ ุงู„ْูŠَูˆู…ِ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ู…ِุงู†َุฉً ู…َุฑَّุฉٍ Dari Ibnu ‘Umar ia berkata: “Rasulullah ุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… bersabda: ‘Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.’” HR. Muslim no. 2702 (42). Dalam riwayat lain dari Agharr al-Muzani, Rasulullah ุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… bersabda: [ุฅِู†َّู‡ُ ู„َูŠُุบَุงู†ُ ุนَู„َู‰ ู‚َู„ْุจِูŠْ ูˆَุฅِู†ِّูŠْ ู„ุฃَุณْุชَุบْูِุฑُ ุงู„ู„ู‡َ ูِูŠ ุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ู…ِุงุฆَุฉَ ู…َุฑَّุฉٍ] “Sesungguhnya hatiku terkadang lupa, dan sesungguhnya aku istighfar (minta ampun) kepada Allah dalam sehari seratus kali.” (HR. Muslim no. 2702 (41) Nabi ุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan: ุฃَุณْุชَุบْูِุฑُ ุงู„ู„ู‡َ ุงู„ْุนَุธِูŠْู…َ ุงู„َّุฐِูŠْ ู„ุงَ ุฅِู„َู€ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุญَูŠُّ ุงู„ْู‚َูŠُّูˆْู…ُ ูˆَุฃَุชُูˆْุจُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ‘Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi Maha berdiri sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.’ Maka Allah akan mengampuni dosanya meskipun ia pernah lari dari medan perang.” HR. Abu Dawud no. 1517, at-Tirmidzi no. 3577 dan al-Hakim I/511. Lihat Shahiih at-Tirmidzi III/282 no. 2381. Ayat yang menganjurkan istighfar dan taubat di antaranya: (QS. Huud: 3), (QS. An-Nuur: 31), (QS. At-Tahriim: 8) dan lain-lain. ------------------------------------- Dinukil dari buku Doa Dan Wirid halaman 133- 155 yang disusun oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir jawas , Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafii.